Google Doodles | 09 Oktober 2017

Bagong Kussudiardja’s 89th Birthday
Ulang Tahun ke-89 Bagong Kussudiardja



On this date in 1928, Bagong Kussudiardja, better known as ‘Bagong,’ was born in Yogyakarta, Indonesia.  A world-renowned choreographer, painter, sculptor, and poet who marched to the beat of his own drum, Bagong spent his formative years studying art, music, and Javanese court dance.

After Indonesia’s independence in 1945, Bagong yearned to expand on his classical training.  He started by studying Japanese and Indian dance. From 1957-1958, he trained in the U.S. under Martha Graham, the legendary choreographer famous for her boundary-breaking techniques.

Back on home turf, Bagong incorporated those modern moves to further elevate traditional Indonesian dances. He established the Pusat Latihan Tari Bagong Kussudiardja (Center for Dance) in 1958, followed by the still-thriving Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (Center for the Arts) in 1978. And he choreographed more than 200 dances in his creative, intricate style.

But choreography was just one part of the picture. Bagong was also revered for his batik oil paintings and watercolors. He worked in a myriad of styles, including impressionistic, abstract, and realistic.

Today’s Doodle illustrates Bagong in his element — paintbrush in hand, richly costumed dancers leaping for joy. Happy Birthday to the “Javanese father of the avant-garde.”

=-=-=-=-=-=-

Pada tanggal 1928 ini, Bagong Kussudiardja, lebih dikenal dengan 'Bagong', lahir di Yogyakarta, Indonesia. Seorang koreografer, pelukis, pematung, dan penyair yang terkenal di dunia yang berbaris mengikuti irama drumnya sendiri, Bagong menghabiskan tahun-tahun pembuatannya untuk mempelajari seni, musik, dan tarian istana Jawa.

Setelah kemerdekaan Indonesia di tahun 1945, Bagong mendambakan untuk memperluas pelatihan klasiknya. Dia memulai dengan belajar tarian Jepang dan India. Dari tahun 1957-1958, dia berlatih di A.S. di bawah Martha Graham, koreografer legendaris yang terkenal dengan teknik pemecahan batasnya.

Kembali ke kampung halaman, Bagong menggabungkan gerakan modern tersebut untuk lebih meningkatkan tarian tradisional Indonesia. Dia mendirikan Pusat Latihan Tari Bagong Kussudiardja (Pusat Tari) pada tahun 1958, disusul oleh Padepokan Seni Bagong Kussudiardja yang masih berkembang pada tahun 1978. Dan dia membuat koreografi lebih dari 200 tarian dengan gaya kreatif dan rumit.

Tapi koreografi hanyalah salah satu bagian dari gambar itu. Bagong juga dipuja karena lukisan cat minyak dan cat airnya. Dia bekerja dalam berbagai gaya, termasuk impresionistik, abstrak, dan realistis.

Doodle hari ini mengilustrasikan Bagong dengan kuas catnya, penari kaya berkeliaran untuk bersenang-senang. Selamat ulang tahun untuk "ayah Jawa dari avant-garde."

SB : Google Doodles

Belum ada Komentar untuk "Google Doodles | 09 Oktober 2017"

Posting Komentar