Google Doodles | 19 Oktober 2017
S. Chandrasekhar’s 107th Birthday
Hari Ulang Tahun S. Chandrasekhar ke-107
“Twinkle, twinkle little star, how I wonder what you are.” Thanks to Subrahmanyan Chandrasekhar, we know! Today marks the 107th birthday of the first astrophysicist to win a Nobel Prize for his theory on the evolution of stars.
A child prodigy, Chandra published his first paper and developed his theory of star evolution before turning 20. By age 34, he was elected to the Royal Society of London, and soon after, became a distinguished service professor of physics.
The Indian-American physicist’s honors are astronomical, including the National Medal of Science, the Draper Medal of the US National Academy of Science, and the gold medal of the Royal Astronomical Society. Though originally met with skepticism in the 1930s, Chandra’s theories and equations won the Nobel Prize in Physics 50 years later.
Today’s Doodle illustrates one of the most important of all of S. Chandrasekhar's contributions to our understanding of stars and their evolution: The Chandrasekhar limit. The limit explains that when a star’s mass is lighter than 1.4 times that of the sun, it eventually collapses into a denser stage called a “white dwarf.” When heavier than 1.4, a white dwarf can continue to collapse and condense, evolving into a black hole or a supernova explosion.
Today we honor the original starman whose universal theories propel current space research and modern astronomy on their ambitious missions.
Happy birthday, Chandra!
=-=-=-=-=-=-
SB : Google Doodles
Hari Ulang Tahun S. Chandrasekhar ke-107
A child prodigy, Chandra published his first paper and developed his theory of star evolution before turning 20. By age 34, he was elected to the Royal Society of London, and soon after, became a distinguished service professor of physics.
The Indian-American physicist’s honors are astronomical, including the National Medal of Science, the Draper Medal of the US National Academy of Science, and the gold medal of the Royal Astronomical Society. Though originally met with skepticism in the 1930s, Chandra’s theories and equations won the Nobel Prize in Physics 50 years later.
Today’s Doodle illustrates one of the most important of all of S. Chandrasekhar's contributions to our understanding of stars and their evolution: The Chandrasekhar limit. The limit explains that when a star’s mass is lighter than 1.4 times that of the sun, it eventually collapses into a denser stage called a “white dwarf.” When heavier than 1.4, a white dwarf can continue to collapse and condense, evolving into a black hole or a supernova explosion.
Today we honor the original starman whose universal theories propel current space research and modern astronomy on their ambitious missions.
Happy birthday, Chandra!
=-=-=-=-=-=-
"Twinkle, binar bintang kecil, bagaimana aku bertanya-tanya apa dirimu." Terima kasih kepada Subrahmanyan Chandrasekhar, kita tahu! Hari ini menandai ulang tahun ke-107 astrofisikawan pertama yang memenangkan Hadiah Nobel karena teorinya tentang evolusi bintang.
Seorang anak ajaib, Chandra menerbitkan makalah pertamanya dan mengembangkan teori evolusi bintangnya sebelum berusia 20 tahun. Pada usia 34, dia terpilih menjadi anggota Royal Society of London, dan segera setelah itu, menjadi seorang profesor fisika terkemuka.
Penghargaan fisikawan Indian-Amerika bersifat astronomi, termasuk National Medal of Science, Medali Draper Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional AS, dan medali emas Royal Astronomical Society. Meskipun awalnya bertemu dengan skeptisisme pada tahun 1930an, teori dan persamaan Chandra memenangkan Hadiah Nobel dalam Fisika 50 tahun kemudian.
Doodle hari ini menggambarkan salah satu kontribusi terpenting dari S. Chandrasekhar tentang pemahaman kita tentang bintang dan evolusinya: Batas Chandrasekhar. Batas tersebut menjelaskan bahwa ketika massa bintang lebih ringan dari 1,4 kali matahari, pada akhirnya runtuh ke tahap yang lebih padat yang disebut "kurcaci putih." Bila lebih berat dari 1,4, kurcaci putih dapat terus runtuh dan mengembun, berkembang menjadi lubang hitam atau ledakan supernova.
Hari ini kita menghormati bintang asli yang teori universalnya mendorong penelitian ruang angkasa dan astronomi modern pada misi ambisius mereka.
Selamat ulang tahun, Chandra!
Seorang anak ajaib, Chandra menerbitkan makalah pertamanya dan mengembangkan teori evolusi bintangnya sebelum berusia 20 tahun. Pada usia 34, dia terpilih menjadi anggota Royal Society of London, dan segera setelah itu, menjadi seorang profesor fisika terkemuka.
Penghargaan fisikawan Indian-Amerika bersifat astronomi, termasuk National Medal of Science, Medali Draper Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional AS, dan medali emas Royal Astronomical Society. Meskipun awalnya bertemu dengan skeptisisme pada tahun 1930an, teori dan persamaan Chandra memenangkan Hadiah Nobel dalam Fisika 50 tahun kemudian.
Doodle hari ini menggambarkan salah satu kontribusi terpenting dari S. Chandrasekhar tentang pemahaman kita tentang bintang dan evolusinya: Batas Chandrasekhar. Batas tersebut menjelaskan bahwa ketika massa bintang lebih ringan dari 1,4 kali matahari, pada akhirnya runtuh ke tahap yang lebih padat yang disebut "kurcaci putih." Bila lebih berat dari 1,4, kurcaci putih dapat terus runtuh dan mengembun, berkembang menjadi lubang hitam atau ledakan supernova.
Hari ini kita menghormati bintang asli yang teori universalnya mendorong penelitian ruang angkasa dan astronomi modern pada misi ambisius mereka.
Selamat ulang tahun, Chandra!
SB : Google Doodles
Belum ada Komentar untuk "Google Doodles | 19 Oktober 2017"
Posting Komentar